desamepar2022@gmail.com

Pesona Joget Dangkong di Lingga Bikin Semarak Malam Puncak HUT RI Desa Mepar

Warga Pulau Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersuka ria dalam memperingati HUT ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia lewat Joget Dangkong.

Hiburan tradisional Melayu Kepri di Kabupaten Lingga itu memecah penutupan semarak HUT RI, Jumat (23/8) malam.

Joget Dangkong Sri Kemuning, begitulah sebutannya.

Antusias penonton menambah kemeriahan acara pada malam itu.

Rentak dendang musik Melayu, menjadi penyemangat warga untuk berjoget Melayu bersama dengan penari yang ada.

Tawa dan senyuman warga, menambah keriuhan malam itu.

Joget Dangkung tersebut baru dipertunjukan kembali di Desa Mepar setelah belasan tahun tak diadakan.

Jamalul Fawaiz selaku Mak Dangkung menyebut, Joget Dangkung itu dinamakan Joget Dangkung Sri Kemuning.

“Mudahan ini menjadi awal kebangkitan joget tradisional di kampung kita setelah belasan tahun vakum, mari kita bersorak bersama dan melestarikan seni serta budaya yang ada di desa kita,” harap Jamalul.

Jamalul Fawaiz mengatakan, dirinya siap untuk diajak berkolaborasi dalam membangun Desa Mepar, terlebih lagi dalam melestarikan budaya lokal.

“Lain kesempatan semoga kita bisa berjumpa kembali dengan kemeriahan Dangkung Sri kemuning,” tambahnya

Malam penutupan itu merupakan rangkaian pembagian hadiah lomba HUT RI.

Sekaligus pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Stisispol Tanjungpinang di Desa Mepar.

Kepala Desa Mepar, Faif Sunduyo merasa senang, dengan antusias warga setempat yang telah meramaikan kegiatan HUT Kemerdekaan tahun ini.

Kepada TribunBatam.id, pria yang kerap disapa Handoyo ini pun menerangkan, bahwa pihaknya sengaja menggandeng pelaku seni tradisional untuk memeriahkan malam penutupan.

Pulau Mepar dikenal dengan wisata sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Lingga.

Tak heran, rentak joget dangkong menjadi buaian di telinga masyarakat, yang bersuka ria berhibur di tengah-tengah perayaan HUT RI.

“Kami sebagai Pemerintah Desa Mepar mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh warga Desa Mepar yang sudah ikut membantu menyukseskan kegiatan ini," kata dia.

Handoyo mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momen peringatan Hari Kemerdekaan ini sebagai pendorong semangat gotong royong dan kebersamaan bagi warga Desa Mepar.

"Lidi kalau cuma sebatang mudah dipatahkan, tapi ketika sudah dikumpulkan dan diikat maka akan kuat dapat untuk menyapu halaman, artinya kalau kita sudah bersatu apapun akan dapat kita lakukan untuk mewujudkan kemajuan desa kita,” tuturnya.

Dia juga berterima kasih kepada mahasiswa KKN dari Stisispol Tanjungpinang, yang telah mengabdi kepada masyarakat Desa Mepar selama kurang lebih 45 hari.

“Ketika adik-adik mahasiswa berada disini mungkin ada salah dan khilaf dari warga saya dan kami dari pemerintahan desa mohon dimaafkan, teruslah belajar sungguh-sungguh dan penuh semangat," pesannya.

Camat Lingga, Abdul Malik memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Mepar, yang telah sukses mengadakan kegiatan tersebut.

Selain ajang hiburan dan perlombaan, lanjutnya, yang paling terpenting adalah silaturahmi antar warga.

"Saya lihat warga Mepar ini sangat kompak. Mudahan ke depan Desa Mepar di bawah kepemimpinan Pak Handoyo lebih maju lagi,” tambahnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)




Kembali